Jakarta, MobilKomersial.com – Bulan lalu, PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) merilis varian baru dari sasis bus R260 yaitu R260 dengan menggunakan air suspension (AS).
Sebelumnya, sasis bus yang paling banyak digunakan oleh perusahaan otobus (PO) ini menggunakan per daun, namun sering dimodifikasi oleh karoseri dengan mengganti suspensinya menjadi air suspension tipe wide.
Nah, untuk varian baru R260 AS ini, pengerjaan kaki-kaki dilakukan bekerjasama dengan Karoseri Adi Putro asal Malang, Jawa Timur kemudian dipasarkan oleh HMSI sebagai distributornya.
Lantas, bagaimana cara kerja teknologi air suspension di sasis bus Hino R260 AS ini? Menurut Seno Wirdiyawantoro, Product Division Head HMSI, sistem kerja air suspension di bus Hino R260 AS dimulai dari kompresor yang menyuplai udara ke air tank atau tangki tabung udara sampai mencapai tekanan udara yang diinginkan.
Baca juga : Diundur 2022, HMSI: Euro4 dan Common Rail Bukan Hal Baru
Saat kendaraan dihidupkan, kompresor akan secara otomatis melakukan pengisian udara apabila tekanan udara pada air tank berkurang.
Udara pada air tank akan didistribusikan ke masing-masing air below (balon udara) melalui air spring valve (katup udara) yang telah dihubungkan lewat connector dan elang udara, sampai dengan ketinggian air below yang diinginkan.
“Naik turunnya ketinggian air below bisa diatur cukup hanya dengan menekan switch (tombol elektrik) yang telah dipasang pada dashboard,” terangnya belum lama ini.
Simak juga : HMSI Perkenalkan Hino Bus R 260 Air Suspensions, Nyaman untuk Perjalanan Jauh
Di lain sisi, Prasetyo Adi Yudho, Deputy GM Product Division PT HMSI menjelaskan, meski sasis baru ini sudah menggunakan air suspension, tapi tidak disarankan untuk dikawinkan ke bodi Super High Deck (SHD).
Dijelaskan dia, dari pabrikan tidak menyarankan sasis Hino R260 AS dipasang ke bodi SHD, jadi hanya untuk model HD (High Deck) dengan tinggi sekitar 3,7 meter.
“Sebenarnya sasis bus R260 AS yang punya GVW (Gross Vehicle Weight) lebih besar 1 ton (16 ton) bisa saja dipasangkan bodi SHD yang dimensinya 3,8 – 3,9 meter Tapi GVW akan bertambah, begitu juga rolling-nya,” tuturnya.